BREAKING NEWS

Sabtu, 30 Maret 2024

Para JAWARA Lomba Patrol Festival Kuno Kini Kabupaten Kediri, Ada Yang Tahu?

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Patrol meripakan music untuk mebangunkan sahur, agar masyarakat dapat bangun tepat waktu untuk sekadar sahur ataupun menyiapkan santapan. Semula patrol ini sangat identic dengan ibadah puasa karena fungsinya tersebut, alat dari patrol juga beragam. Makanya, dalam kontestasi ini peserta dibebaskan untuk memakai alat apapun, tapi tidak juga memakai sound system lagu Dj ya.

Loma Patrol sendiri diadakan di Festival Kuno Kini Pemkab Kediri diikuti langsung tim patrol yang tersebar di seluruh penjuru Kediri. Pada kali ini diikuti 10 tim terpilih untuk memriahkan lomba pada 2 malam (28/03-29/03) di panggung megah festival tersebut. Tidak hanya bapak-bapak yang identic dengan patrol pada umumnya, lomba kali ini juga diikuti oleh anak-anak bahkan ibu-ibu yang menyalurkan kreasinya pada lomba ini.

Berikut dafta pemenang dalam Lomba Patrol Festival Kuno Kini Kabupaten Kediri yang berkolaborasi dengan Radar Kediri dan PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri:

Juara 1 LARAS SANTRI

Juara 2 WIWITANING GUMELAR

Juara 3 PANJAK ROLAS

Harapan 1 NURUL MUSTOFA

Harapan 2 ARBANSA

Harapan 3 SURBAN KEPUNG

Semoga dengan penghargaan yang diperoleh dapat membuat patrol lebih dikenal, bukan hanya patrol yang hanya berisi kegiatan kurang bermanfaat karena menggunakan teknologi yang berlebihan seperti sound system yang tidak pada tempatnya ataupun berlebihan karena lagu yang diputar kurang cocok.


Redaktur : Yudha

Editor : Ro'uf

Buat Apa Lomba Patrol? Kan Tiap Ramadhan Sudah Klotekan Sahur!

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Penampilan terakhir dari Sorban Kepung menandakan berakhirnya kontestasi lomba patrol di Festival Kuno Kini Pemkab Kediri. Antusiasme peserta dan penonton perlu diapresisasi karena hingga saat terakhir penampilan, kondisi lapangan tempat penampilan masih ramai dan dipenuhi para pendukung maupun pejalan kaki sekitar.

Patrol itu sendiri meripakan music untuk mebangunkan sahur, agar masyarakat dapat bangun tepat waktu untuk sekadar sahur ataupun menyiapkan santapan. Semula patrol ini sangat identic dengan ibadah puasa karena fungsinya tersebut, alat dari patrol juga beragam. Makanya, dalam kontestasi ini peserta dibebaskan untuk memakai alat apapun, tapi tidak juga memakai sound system lagu Dj ya.

Peserta patrol sangat beragam mulai dari anak-anak hingga orang tua, bahkan ada juga ibu-ibu yang mengikuti lomba patrol, walaupun dalam kenyataanya tidak direkomendasikan ya untuk itu. Kalau ibu-ibu ikut patrol, yang dirumah menyiapkan sahur siapa dong? Semoga dengan adanya lomba patrol ini, bisa menyadarkan masyarakat modern pada saat ini untuk lebih aware tentang budaya yang sudah ada, dan tidak menggunakan kemudahan berupa sound system secara berlebihan supaya esensi dari patrol tidak buruk untuk masyarakat yang awam.


Redaktur : Yudha

Editor : Ro'uf




Jumat, 29 Maret 2024

Unik ! Nama Grub IPNU IPPNU Plosoklaten Menjadi Representasi Usaha Yang Dikerjakan

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Lomba patrol pada Festival Kuno Kini Pemkab kediri mulai digelar pada hari Kamis (28/3) tepat di malam hari setelah hujan deras merata di Kabupaten Kediri. Walapunun cuaca terbilang dingin, antusiasme para peserta dan penonton sangat tinggi. Terbukti dari ramainya sekitar panggung banyak pejalan kaki yang berhenti untuk menyaksikan lomba pada malam itu. Para peserta yang berasal dari seluruh penjuru Kabupaten Kediri ini mulai merapat ke lokasi tepat setelah isya’ sehingga beberapa peserta juga mengalami rolling karena baru datang ataupun masih di perjalanan.

Cerita unik dari salah satu peserta lomba patrol yang berasal dari Plosoklaten. Ya, pelajar IPNU Kecamatan Plosoklaten juga turut memeriahkan lomba patrol ini dengan alat khasnya yaitu kentongan dan acapela yang merdu. Walaupun masih terbilang muda untuk peserta lomba patrol ini yang kategorinya semua umur, para pelajar Plosoklaten ini

Fajar Romadhon, Ketua IPNU Pimpinan Anak Cabang Plosoklaten menerangkan, penampilan teman-teman terbilang jauh lebih baik dan memuaskan. Karena porsi latihan yang mendadak (2 kali) dan dengan waktu yang singkat (H-2) membuat maklum jika penampilan yang disuguhkan belum maksimal. Salah satu personal juga menambahkan, jika pemuatan alat hanya memerlukan waktu satu hari, tepat satu hari sebelum latihan.

Dengan nama grub ALHAMDULILLAH, IPNU Kecamatan Plosoklaten dengan percaya dirinya melangkah ke panggung megah Festival Kuno Kini pada malam tersebut. Perlu diapresiasi keberaniannya, karena pada usia tersebut banyak pelajar yang belum memiliki kesempatan untuk menunjukkan bakatnya.


Redaktur : Yudha

Editor : Ro'uf


Kamis, 28 Maret 2024

Belajar Sholawat Diba' Tidak Hanya untuk Rutinan, Ada Lombanya Juga Lho

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Selesainya penampilan ke-12 dari peserta sholawat Diba' pada Rabu (27/3) di event Festival Kuno Kini Pemkab Kediri berkolaborasi dengan Radar Kediri dan PC IPNU IPPNU Kabupaten Kediri menandakan berakhirnya juga sesi lomba Diba' se-Kabupaten Kediri. Banyak momen yang menarik diantara lomba ini, salah satunya seperti peserta termuda dengan percaya diri berani maju menampilkan bakatnya, hingga paduan harmonisasi Acapella dari para peserta.

Moh. Misbahul Munir, Koordinator Departemen Olahraga dan Seni Budaya PC IPNU Kabupaten Kediri memberikan kesan pada lomba Sholawat Diba' yaitu, Alhamdulillah Lomba Diba' berjalan dengan lancar. Lomba ini juga membawa kesan yang baik, pengalaman dan juga jam terbang yang bertambah. Tentu, bagi peserta ini merupakan modal yang baik dari yang terbaik. Semoga bisa diadakannya lomba sholawat diba' ini dilain waktu, bisa lebih baik lagi dan memperoleh hasil yang terbaik. Tentunya, menjani momen yang bagus untuk bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Lomba sholawat Diba' yang berlangsung dua hari ini, diikuti oleh 12 peserta dari seluruh kalangan umur yang masih berdomisili di Kabupaten Kediri. Walaupun tidak terlalu banyak, kesempatan untuk tampil ditengah Festival Kuno Kini Pemkab Kediri ini bisa menambah pengalaman dan kemampuan para peserta lomba.

Semoga dengan Kolaborasi antar stakeholder di Kabupaten Kediri ini dapat berjalan terus dan memberikan manfaat kepada seluruh penduduk Kabupaten Kediri.


Redaktur : Yudha

Editor : Ro'uf

Maju! Lomba Diba’ Bukan Hanya Untuk Yang Berpengalaman

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Selasa (26/3) Cabang lomba kedua dalam Festival Kuno Kini Pemkab Kediri yang berkolaborasi dengan Radar Kediri dan PC IPNU IPPNU Kabupaten Kediri mulai berjalan. Bertempat di tengah festival, lomba Diba’ diadakan dipanggung megah Festival Kuno Kini yang berada dibelakang Gumul Paradise Island. Peserta sangat antusias mulai dari pemuda-pemudi hingga orang dewasa turut memeriahkan adanya lomba kali ini. Berbeda dari lomba sebelumnya yaitu Pildacil yang hanya dikhususkan kepada siswa dengan rentan umur tertentu, lomba Diba’ diikuti seluruh kalangan umur.

Tepat di suasana sore hari yang mendung, diawali dengan pembukaan oleh MC. Lomba diawali dengan penampilan beberapa grub yang beragam, ada yang hanya bermodalkan acapela dengan suara merdunya, ada juga yang menggunakan beberapa alat tradisional berdasarkan kreatifitas masing-masing grub.

Tapi ada suatu hal yang perlu diapresiasi dalam lomba ini, yaitu penampilan adik-adik pemberani di tengah suasana keramaian Festival Kuno Kini dan peserta lomba Diba’ yang dikuti remaja dan orang dewasa, gagah maju memasuki panggung. Walaupun dengan tampilan seadanya, keberanian adik-adik Generasi Emas Indonesia patut diacungi semua jempol yang ada.

 

Redaktur : Yudha

Editor : Yhanik

 

Selasa, 26 Maret 2024

Ditengah Festival Kuno-Kini, Ada Da’i Masa Depan Yang Sedang Menampilkan Bakatnya

 


pelajarnu-kabkediri.or.id – Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari Jumat (22/3) hingga Senin (25/3) pada event Kediri Kuno Kini yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri berkolaborasi dengan Radar Kediri dan Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Kediri. Pada event tersebut sebanyak kurang lebih 50 da’i cilik yang berasal dari seluruh wilayah Kabupaten Kediri.

Ada 6 reward yang ada dalam kegiatan ini, dari harapan hingga juara satu. Peserta dalam event ini juga beragam bahkan pada acara malam puncak, hadir juga peserta yang berasal dari Desa Besowo Kecamatan Kepung. Antusiasme para da’i cilik ini patut diapresiasi, salah satu orang tua peserta juga berpesan agar kegiatan seperti ini lebih sering diadakan karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta dan juga dakwah ditengah kondisi anak muda sekarang yang lebih sering bersenang-senang ngopi di angkringan daripada mendengarkan kajian islami. Pesan orang tua peserta tersebut relevan, karena event Kuno Kini yang diadakan di tengah kegiatan Kuno Kini Pemkab Kediri ini sangat ramai pemuda-pemudi yang turut meramaikan.

Moch. Irfan Wahyudi, Wakil Ketua 5 PC IPNU Kab. Kediri menyampaikan sedikit harapan untuk lomba ini yaitu, semoga dengan acara lomba ini dapat meningkatkan dan menjaring bakat talenta muda yang ada di Kabupaten Kediri, yang terasah dari kecil. Sehingga nanti dapat menjadi mubalig yang dapat berkontribusi besar di Kabupaten Kediri

Tambahan dari Sekretaris PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Bpk. Bahruddin, S. Sy., bahwa Festival Kuno Kini ini sangat bagus. Karena ditengah kehidupan yang serba modern, festival ini menyajikan gambaran masa lalu dengan gaya khasnya, agar tidak lupa dengan budaya yang sudah ada dari jaman dahulu.


Redaktur : Yudha
Editor : Ro'uf

Minggu, 28 Januari 2024

Tanpa Ada Unsur Politik, Peringati Harlah NU Dengan Istighosah Bersama

 


Kediri, (27/01/24) PC NU (Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama) kabupaten Kediri peringati HARLAH NU ke-101 tahun dengan istighosah bersama yang bertempat di GSG NU Kab. Kediri tepatnya di kecamatan Gurah. Yang dihadiri oleh wakil Bupati Kediri, kepala KEMENAG Kediri, KODIM Kediri, kepala DPRD Kediri, perwakilan sponsorship  dari PT. Gudang Garam, MWC (Majelis Wakil Cabang) 
NU se kabupaten Kediri dan oleh seluruh banom (Badan Otonom) NU se kabupaten Kediri.

Acara yang sudah di siapkan sejak lama itu memang benar-benar murni untuk memperingati HARLAH NU tidak ada pembahasan politik atau ingin mengarahkan harus memilih siapa. Hal tersebut juga sama disampaikan oleh KH. Muhammad Makmun selaku ketua NU kabupaten Kediri, beliau mengatakan “acara ini memang sudah disiapkan dari lama dan kebetulan kok barengan dengan hari-hari politik. Akan tetapi acara ini hanya fokus pada peringatan HARLAH NU saja untuk menjaga semangat dan ritme khidmat ber NU karna pergerakan ini bersifat khidmat”. Tidak hanya itu, dalam sambutannya beliau juga kembali menegaskan bahwa “malam ini adalah malam bersama, malam untuk ber khidmat kepada NU tidak ada kepentingan apapun didalamnya, boleh memilih siapapun asal jangan sampai golput”.

Kembali ditegaskan bahwa ini tidak ada unsur politik, Bapak H. Ahmad Fais M.Hi selaku kepala KEMENAG kabupaten Kediri menyampaikan dalam sambutannya “acara ini berupaya untuk memajukan dan mengembangkan potensi kalangan nahdliyin, dan masyarakat tetap guyub rukun serta kondusif di bulan-bulan pemilu ini”.

Tidak ada hanya istighosah saja, peringatan harlah yang dihadiri oleh seluruh BANOM dan seluruh MWC NU se kabupaten Kediri itu juga di meriahkan dengan 1000 Hadrah  ISHARI dari kabupaten Kediri.

 Kemudian kedepannya organisasi NU semoga tetap jaya, dan tetap rukun, hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Ali Masduki-salah satu peserta dari MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Ngasem.


Redaktur : Yudha Pamungkas

Editor : Yhanik Wanhyuning I.

Senin, 28 Agustus 2023

PC IPNU IPPNU Kabupaten Kediri Adakan Porseni, PAC Se-Kabupaten Penuhi Lokasi

 


pelajarnu-kediri.or.id - PC IPNU IPPNU Kabupaten Kediri mengadakan Lomba Porseni, PAC IPNU IPPNU Se-Kabupaten kediri datang dengan berbondong-bondong untuk memenuhi lokasi. Minggu 27/08/23.

Acara porseni ini sebenarnya sudah dimulai sejak tanggal 6 untuk beberapa cabang olahraga dan dilanjutkan pada tanggal 27 agustus untuk cabang lomba seni dan lain sebagainya yang sekaligus merupakan puncak acara porseni.

Acara yang dihadiri 26 PAC sebagai peserta ini, dilaksanakan di Balai Desa Kapas Kecamatan Kunjang. Dimulai pukul 09.00 dan berakhir jam 16.30.

"Hari ini kita memberi panggung semua kader IPNU-IPPNU dari semua sisi Se-Kabupaten Kediri untuk menunjukkan semua bakat yg ada, pastinya talenta mereka hari ini di tunjukkan di depan umum," ucap Syifa'udin selaku Ketua PC IPNU.

Ia juga menyatakan rasa syukurnya melihat ratusan kader ikut serta memeriahkan acara yang diselenggarakan oleh pihaknya. "Syukur Alhamdulillah atas segala keaktifan dan semangat dari PAC yang luar biasa," tutupnya.


Redaktur  : Reyda Hafis A.

Editor      : Rekan FS

Rabu, 02 Agustus 2023

Bersama Ketua DPRD Hingga Pengusaha, PC IPNU Kabupaten Kediri mengadakan LAKUT Untuk Tekan Transformasi Kader



pelajarnu-kediri.or.id - Kediri 31 Juli 2023, PC IPNU Kabupaten Kediri sukses adakan Lakut dengan menggandeng Tokoh Masyarakat, Pemerintahan, hingga Tokoh Intelektual untuk mengisi materi pada pelatihan yang bertempat di Aula Islamic Center Almutazam Al-Hadi Badas Kediri.


Selain untuk menuntaskan program kerja, acara ini juga untuk menekan transformasi kader IPNU yang adaptif, solutif, dan progresif. Hal ini jelas tersemat dalam tema acara tersebut.

"Dari level makesta, sudah menghasilkan ribuan kader. Untuk level lakmud, periode ini juga menghasilkan ratusan kader. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kader, perlu adanya pelatihan yang berada satu step diatasnya, yakni lakut. Yang merupakan pelatihan formal tertinggi di IPNU yang sudah menjadi kewajiban kami untuk meningkatkan kualitas kader supaya lebih upgrade," tutur Muchamad Ihvan selaku Koordinator acara.

Muchamad Ihvan menjelaskan bahwa kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk menghasilkan kader-kader utama yang nantinya menjadi pelopor ataupun menjadi orang-orang yang nantinya bisa meneruskan estafet perjuangan, khususnya dalam kaderisasi IPNU di Kabupaten Kediri.

Selain itu, acara yang di hadiri oleh Ketua DPRD, Ketua Bawaslu, hingga Demisioner Ketua PW IPNU ini di ikuti oleh 29 peserta yang telah lolos screening. Beberapa diantaranya merupakan peserta dari luar kota, meliputi Jember, Jombang, Blitar, Magetan.

Miko Dwi, Peserta dari PC IPNU Kencong Kota Jember mengungkapkan Kepuasannya atas ilmu-ilmu yang telah diterima di Lakut PC IPNU Kediri. "Merasa puas atas ilmu-ilmu yang telah diterima di Lakut Kediri yang nantinya akan saya bawa dan kami amalkan untuk kemajuan PC IPNU Kencong," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Khamdan Sukron, yang merupakan peserta dari PAC Pare Kediri. "Semoga seluruh alumni Lakut ini dapat memberikan dedikasinya yang terbaik untuk PAC maupun PC nya sendiri sendiri. Jangan lupa kita masih mempunyai tanggungan RTL yang harus kita selesaikan. Tetap satu suara dengan diskusi-diskusi kita, demi kemajuan IPNU untuk menyongsong abad generasi emas Indonesia," ujarnya.

Terakhir, Muchamad Ihvan yang juga selaku Waka Bidang Kaderisasi PC IPNU Kabupaten Kediri juga memberi pesan kepada peserta supaya bisa menjadi role model, bisa memberikan warna baru, sekaligus bisa memberikan peningkatan di PAC atau PC masing-masing.

"Karena, kader utama bukanlah sekedar kader yang hasil Lakut. Kader utama berarti semuanya unggul, jangan malah menyombongkan diri karena keunggulannya. Tetapi membuat keunggulan yang didapatkan, keutamaan yang didapatkan itu menjadi sebuah ghiroh perjuangan demi mengembangkan IPNU kedepannya," tambahannya.

Redaktur  : Reyda Hafis A.

Editor      : Rekanita iis

Rabu, 12 April 2023

KH. Mahrus Aly: Perjuangan dari Pesantren, dan Gagasan Pendidikan Modern

 

                    Terdapat seorang ulama besar pejuang kemerdekaan, pendiri universitas, penasehat Kodam V Brawijaya, sekaligus kiai yang senantiasa berada di tengah-tengah santrinya untuk menggelar pengajian. Beliau adalah KH. Mahrus Aly, tokoh yang merakyat, namun sulit bagi kita untuk tidak mengatakan bahwa beliau adalah “orang besar”. Marilah kita simak kehebatan kisah hidupnya.

            KH. Mahrus Aly lahir pada tahun 1906 di Dusun Gedongan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Beliau merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan KH. Aly bin Abdul Aziz dengan Hasinah binti KH. Sa’id.

            Masa kecil beliau dikenal dengan nama Rusydi dan lebih banyak tinggal di tanah kelahiran. Sifat kepemimpinan beliau sudah nampak dari kecil. Dalam kesehariannya beliau menuntut ilmu di surau pesantren milik keluarga. Beliau diasah oleh ayah sendiri, KH. Aly dan sang kakak kandung, Kyai Afifi. Saat berusia 18 tahun, beliau melanjutkan menuntut ilmu ke Pesantren Panggung, Tegal, Jawa Tengah di bawah asuhan KH. Mukhlas kakak iparnya sendiri.

            Di sinilah kegemaran belajar ilmu nahwu KH. Mahrus Aly semakin teruji dan mumpuni. Selain itu beliau juga belajar silat kepada KH. Balya, ulama jawara pencak silat asal Tegal Gubug, Cirebon. Pada saat mondok di Tegal ini pula beliau menunaikan ibadah haji pada tahun 1927 M.

            Tahun 1929 M. KH. Mahrus Aly melanjutkan ke pesantren Kasingan, Rembang, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. Cholil. Setelah lima tahun, beliau berpindah ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri untuk melanjutkan menuntut ilmu. Beliau juga menjadi pengurus serta pengajar di Lirboyo karena mempunyai ilmu yang mumpuni dan dikenal tidak pernah letih mengaji. Bahkan saat libur pun beliau memilih untuk tetap mengaji di pondok lain seperti di Pondok Tebu Ireng asuhan KH. Hasyim Asy’ari.

            Beliau sangat disukai oleh KH. Abdul Karim karena ketekunan dan kealimannya, hingga diangkat sebagai menantu dengan menikahkan salah satu putri KH. Abdul Karim yang bernama Zaenab. Beliau menikah pada tahun 1938 M. Pada tahun 1944 M. KH. Mahrus Aly membangun rumah di sebelah timur komplek Pondok atas perintah KH. Abdul Karim.

            Sepeninggal KH. Abdul Karim, KH. Mahrus Aly bersama KH. Marzuqi Dahlan meneruskan tambuk kepemimpinan Pondok Pesantren Lirboyo. Di bawah kepemimpinannya, Pondok Lirboyo mengalami kemajuan yang pesat. Santri berduyun-duyun datang untuk menuntut ilmu dan mengharapkan barokah dari KH. Mahrus Aly dan KH. Marzuqi Dahlan.

            KH. Mahrus Aly mempunyai andil besar dalam perkembangan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, bahkan beliau diangkat sebagai Rois Syuriyah Jawa Timur selama hampir 27 Tahun, hingga akhirnya diangkat menjadi anggota mustasyar PBNU pada tahun 1985 M.

            Beberapa jasa KH. Mahrus Aly yang paling populer adalah:

1.      Mendirikan Perguruan Tinggi

Pada tahun 1996, KH. Mahrus Aly mendirikan Perguruan Tinggi bernama UIT (Universitas Islam Tribakti) dengan tujuan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Islam di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa beliau memiliki pemikiran yang revolusioner sebagai kyai yang notabennya tidak menempuh pendidikan formal. Universitas Islam Tribakti merupakan warisan luhur beliau yang dapat kita lihat sampai hari ini.

2.      Melawan Penjajah dan Menumpas PKI

Beliau juga berperan melawan penjajah, dibuktikan saat beliau memerintahkan 97 santri lirboyo untuk menumpas sekutu di Surabaya. Peristiwa tersebut dikenang dengan perang 10 November. Beliau juga berkiprah besar dalam penumpasan PKI di sekitar Kediri.

Perlawanan ini mengisyaratkan bahwa pesantren bukanlah alasan bagi beliau untuk tidak membela dan memperjuangkan tanah air.

Tanggal 18 Mei 1985,  kesehatan beliau benar-benar memburuk, setelah opname di RS. Bhayangkara Kediri, beliau dirujuk ke RS. Dr. Soetomo Surabaya sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 Mei 1985. Beliau wafat diusia 78 Tahun.

Dari pemamparan singkat mengenai biografi beliau dapat saya ambil kesimpulan bahwa beliau adalah benar-benar ”orang besar” dengan proes yang panjang. Bagai mutiara di tengah lautan yang dalam, indah dan bernilai jika kita mengerti dan paham.

Pertanyaanya, Sebagai generasi penerus bangsa, mau dan mampukah kita mewarisi semangat beliau yang tekun berjuang demi agama,  masyarakat, dan negara?


Penulis : Reyda Hafis A.

Editor : Fina

DAFTAR PUSTAKA

 

Buku Tiga Tokoh Lirboyo, Cetakan ke 3 Tahun 1995.

Wawancara langsung dengan Kiyai Basyaruddin,  Alumni Pondok Pesanten Lirboyo. 1998.   Hari jumat, 9 September 2022. Pukul 20.00 WIB.


 
Copyright © 2014 PC IPNU IPPNU KAB. KEDIRI. Designed by Ragiel Boy's Group